Mengenal Dunia Arsitektur
Secara saintifik perlu diungkap tentang ‘apa itu
arsitektur’? Telah banyak pandangan atau pengertian serta batasan tentang
‘arsitektur’ dari beberapa ahli/ pakar. Mulai dari pandangan :
Marcus Vitruvius Follio tentang arsitektur yaitu: arsitektur
adalah proses penciptaan dan pewujudan bangunan yang didalamnya memiliki tiga
pilar utama, yaitu:
(a)
kegunaan atau fungsionalitas,
(b)
kekokohan/kekuatan dan
(c)
estetika atau keindahan.
Pandangan dari Van Rommondt tentang arsitektur, yaitu:
proses penciptaan bangunan bagi kehidupan manusia, yang didalamnya tercapai
rasa, aman untuk dihuni, nyaman untuk digunakan dan bahagia/puas dari aspek
visual.
Pandangan dari Aldo van Eyck tentang arsitektur, yaitu:
proses penciptaan ruang dan lingkungan bagi kehidupan manusia, yang didalamnya
terkait dengan unsur - unsur: fungsi, bentuk, lokasi dan tata nilai kehidupan
masyarakatnya.
Bruno Zevi tentang arsitektur, yaitu proses penciptaan dan pewujudan
bangunan yang erat kaiatannya dengan unsur-unsur: fungsi, bentuk, bahan, warna,
cahaya serta elemen-elemen pembentuk ruang/ bangunan lainnya.
Pandangan yang terkini tentang arsitektur, yaitu dari Ammos
Rapoport yang menyatakan bahwa: arsitektur adalah proses penciptaan dan
pewujudan dari ruang dalam bentuk ‘lingkungan binaan’ (build environment) bagi
kehidupan manusia, dimana lingkungan yang diciptakan tersebut hendaklah adaptif
dan selaras dengan lingkungan sekitarnya.
Dan yang terakhir dari Christian Normberg Schulz, yaitu :
arsitektur adalah proses penciptaan ruang atau bangunan yang didalamnya
mengandung tiga unsur penting, yaitu: (a) kegunaan/ fungsi, (b) teknik /
keteknikan dan (c) ekspresi bentuk.
James Snyder mengungkapkan bahwa terdapat tingkatan ‘skala’
atau ‘besaran’ ruang yang mesti dipahami dalam kerangka kerja perancangan
arsitektur. Tingkatan skala atau besaran ruang dalam arsitektur tersebut
adalah:
(1) Skala Kecil (Mikro), yang meliputi: (a) the part of the
room scale, (b) the room scale, (c) the multirooms scale.
(2) Skala Menengah (Midle), yang meliputi: (a) the part of
the building scale, (b) the building scale dan (c) the building with site
scale.
(3) Skala Besar (Makro) yang meliputi: (a) the multi
building scale, (b) the district scale dan (c) the part of urban scale.
Dengan memahami tingkatan skala atau besaran ruang dalam
arsitektur, maka kita akan mengenal dan paham sampai seberapa detail pekerjaan
perancangan arsitektur dilakukan.
Atau pada skala makro kita dapat melihat seberapa luas
kaitan antara perancangan arsitektur dengan profesi lain yang terkait
didalamnya.
Sekali lagi wujud dari ruang dalam arsitektur dapat beraneka ragam, seperti: ruangan dalam
(interior), bagian dari bangunan (part of the building), satu bangunan utuh
(single building) hingga ke lingkungan/kawassan (district) bahkan sampai skala
lingkungan kota.
No comments:
Post a Comment